Minggu, 14 Mei 2017

Ubah Gemuk Jadi Langsing seri 1 dari 2


*HYPNOSLIMMING  UBAH MINDSET GEMUK JADI LANGSING*

*Langsing berawal dari pikiran*
 Seri 1 dari 2

Setelah hamil Rani tidak menyusui dan sempat mengalami baby blue yang membuat pola makannya tidak terkendali.

Ia pun sempat berhenti bekerja dan kegiatannya hanya makan tidur tanpa diimbangi oleh aktivitas fisik bergerak.

Kondisi ini tak urung membuat berat badannya meningkat tajam hingga mencapai 83 kg. Namun kala itu Rani tidak merasa tubuhnya gemuk, karena ia merasa masih langsing terus.

Ia baru menyadari bahwa tubuhnya gemuk adalah ketika menjemput keponakannya di bandara, sang ponakan langsung lari kabur begitu bertemu dengannya.

Serta ada teman-teman dekat yang kemudian menjauh, lalu ketika kembali bekerja dan setiap akan naik level jabatan dia merasa seperti tidak dianggap meski berprestasi. Hal itu mungkin karena penampilannya yang tidak menarik.

Dari situ ia mulai menyadari bahwa tubuhnya sudah sangat gemuk. Untuk itu Rani memutuskan menggunakan bantuan hypnosis untuk menurunkan berat badannya.

Pada saat Rani searching di Google dan menemukan website kami, Dan mendapat info bahwa selain bisa untuk pemberdayaan diri dan penyembuhan penyakit yang di sebabkan oleh pikiran hypnosis ternyata bisa juga buat hypnoslimming untuk menurunkan berat badan.

Singkat cerita setelah mengikuti sesi pertama terapi di klinik kami, ia pun mulai menghilangkan mindset-mindset negatif dan salah yang ada di dalam pikirannya. Begitu selesai sesi ke dua ia pun mulai program pelangsingan.

Pertama Rani menetapkan tujuan atau goalnya apa, setelah itu ia mengubah mindsetnya sebagai wanita yang langsing, cantik serta mindsetnya tentang makanan bahwa ia akan makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.

Baginya makanan adalah energi, jadi bukan sesuatu yang menakutkan untuk banyak dikonsumsi, asal diimbangi dengan bergerak.

Karena ia ingin menjadi perempuan cantik yang sehat, maka ia pun tetap menjaga kesehatan kebugarannya dengan melakukan jalan kaki setiap hari yang lama kelamaan menjadi rutinitasnya. Semua mindsetnya diubah termasuk menjadi lebih banyak bergerak.

Pada proses ini ia juga mempelajari komposisi tubuh bahwa lemak yang harus dibuang dan mengubah imagenya tentang perempuan gemuk.

Hal ini karena jika seseorang masih memiliki image sebagai perempuan gemuk, maka akan sulit menurunkan berat badan, kalaupun bisa nantinya berat badan akan kembali lagi.

Awalnya Rani berhasil menurunkan berat badannya hingga menjadi 65 kg, setelah itu ia mulai stuck karena tidak ada penurunan berat badan yang terjadi sampai akhirnya ia mulai menanamkan mindset baru lagi di pikirannya dan akhirnya mengalami penurunan yang drastis yaitu turun 15 kg dalam waktu 1,5 bulan.

Setelah itu ia lanjut dengan pembentukan tubuh. Namun satu hal yang Rani lakukan adalah ia menjauhi timbangan seperti anjuran kami karena alat ini bisa menjadi trigger yang dapat mengganggu mindset.

"Orang yang sedang menjalani diet akan panik jikalau melihat timbangan, kok beratnya nggak turun-turun, akibatnya hormon stres kortisol naik dan mindsetnya berubah bahwa ia tidak bisa kurus atau masih gemuk."

Rani mengungkapkan patokannya adalah ukuran baju, celana dan juga cincin. Jika ia sudah merasa longgar atau ukurannya menjadi lebih kecil berarti berat badannya berkurang. Hal ini karena ia tidak mengejar berat badan di timbangan, tapi membentuk otot dan mengurangi lemak.

Tidak sampai setengah tahun, berat badan Ratih sudah berkurang 34 kg. Kini dengan tinggi badan 158 cm ia memiliki bobot tubuh 49 kg namun tetap berisi. Ia pun kini menanamkan mindset makan secukupnya, jika energi dan kalori terpenuhi maka ia berhenti makan.

Untuk menanamkan mindset baru ke pikiran bawah sadar seseorang dibutuhkan waktu minimal 21 hari dan jangan tergantung pada terapis, agar setelah itu seseorang bisa melakukannya sendiri.

"Kadang sang terapis sudah terapi bagus-bagus, di rumah si klien kena trigger yang bisa bikin balik lagi. Misalnya dia sudah berhasil turun 1 kg setelah diterapi, terus tiba-tiba dia berpikir 'Ah gw nggak percaya nggak diapa-apain bisa turun' nah itu bisa bikin berat badannya naik lagi. Perlu dirilis dulu mindset yang salah dan tanamkan mindset yang baru.

Sebenarnya jenis terapi apapun yang dilakukan tergantung pada kemampuan dan kemauan orang yang menjalani terapi tersebut.

Perlu ditanamkan rasa percaya diri dan bagaimana orang tersebut bisa percaya dengan orang yang menerapinya, serta pola pikirnya.

Terapis hanya sebagai mediator saja karena banyak orang tidak menyadari kemampuannya akibat ada mental block (mindset negatif) di pikirannya. Jika mindset sudah benar serta bersih dari hal-hal negatif dan salah, maka apapun tujuannya akan lebih mudah diwujudkan termasuk bentuk tubuh langsing dan ideal....

bersambung ya..  💁
mmih

Rumah sehat thera Afiat
Jl kelapa sawit raya blok DD no. 15
Kelapa Gading
JAKARTA UTARA

HP 08111494599

Tidak ada komentar:

Posting Komentar