Minggu, 14 Mei 2017

Langsing Berawal dari Pikiran



Hypno ramping seri 2

*LANGSING BERAWAL DARI PIKIRAN*

Kalau dihitung-hitung, entah sudah berapa macam cara diet yang klien terapi hypnoslimming Anda lakukan. Dari metode buatan pakar sampai resep’ dari teman (yang bisa jadi hanya berdasarkan pengalaman pribadinya).

Bobot klien Anda memang sempat turun. Tetapi, tak lama kemudian, akan kembali naik.

 "Sampai kapan aku harus menderita begini?

Setiap pagi hanya makan sup diet instan, malam hanya mengunyah apel. Dan hasilnya tida ada. Beratku naik-turun."

Begitu mungkin pikir klien Anda. Apa yang salah?

Apakah klien Anda harus mencari lagi metode diet yang lebih baik atau justru menghentikan usahanya sama sekali?

*Terbentuk sejak kecil*

Sebenarnya kunci untuk menurunkan berat badan bukanlah sekedar mengurangi konsumsi lemak atau karbohidrat atau berolahraga sacara teratur. Ada satu hal yang sering dilupakan orang, tetapi justu memegang peran penting, yaitu pikiran.

Secara teori, Anda dan klien Anda tentu tahu bahwa mengurangi porsi makan rutin berolahraga adalah kunci penurunan berat badan. Namun, menurut ahli gizi Dr. Rosemary Stanton dari Australia, sebenarnya tidaklah sesederhana itu.

Ada begitu banyak kebiasaan yang telah tertanam sejak Anda dan klien Anda masih anak-anak.

Anda dan klien Anda tentu masih ingat kala diminta untuk menghabiskan makanan di piring Anda dan klien Anda. Jika tidak, Anda dan klien Anda akan dibilang anaka nakal.

Bila terjadi sebaliknya, Anda dan klien Anda akan disebut ’pintar’. Peristiwa itu lama- kelamaan membuat anak-anak kehilangan kemampuan untuk makan hanya di saat lapar dan berhenti saat perutnya sudah penuh atau kenyang.

Selain itu, masih ada banyak ’pesan keliru’ yang didapat oleh anak dari orang tua.

Contohnya saja, ketika anak ingin belajar bermain, orang tua malah memasukkannya ke dalam kereta dorong dan memberi makanan.

Akhirnya, tanpa disadari, perlakuan itu menjadi kebiasaan. Akibatnya, bisa terjadi yang sebaliknya. Saat orang tua ingin anaknya berjalan, si anak justru tidak mau dan malah meminta makanan.

Tanpa disengaja, anak pun mendapat ’indoktrinasi’ bahwa makanan dapat digunakan untuk mengatasi kebosanan dan membuat tenang.

*Latih otak klien Anda*

Menurut Catherine Campbell, psikolog klinis dari Sydney, elemen vital dalam upaya menurunkan berat badan adalah mengenali dan kompromi dengan pikiran Anda, terutama soal makanan, diet, dan olahraga.

Pikiran dan kebiasaan tersebut memang telah terbangun sejak Anda dan klien Anda masih  kecil. Namun, bukan berarti sulit diubah.

Sebelum Anda mulai menerapi klien Anda untuk menurunkan berat badan, ubah dulu cara pikir (mindset) klien Anda.

Punya timbangan atau terpaku pada ditype saja belum cukup. Klien Anda juga harus punya motivasi dan optimisme Pun kesadaran bahwa menurunkan dan mempertahankan berat badan merupakan suatu tantangan.

Menurut Stanton, masih banyak orang yang membenci dirinya dan berusaha menurunkan bobotnya, supaya dapat menyukai dirinya.

Jika klien Anda lebih bisa menghargai tubuhnya, tentunya Klien Anda akan berusaha menjaganya dengan lebih baik.

Tentu saja semua itu harus dibarengi dengan usaha keras. Pikiran Klien Anda harus bekerja maksimal untuk mengubah kebiasaan yang sudah mendarah daging.

Inilah beberapa trik yang bisa Klien Anda lakukan, agar usaha klien Anda untuk mengurangi bobot badannya menjadi lebih mudah :

*Belajar dari kegagalan di masa lalu*

Berjuang melawan kegemukan pastilah tidak mudah, Bahkan, salah-salah bisa menghancurkan jiwa Klien Anda. Karena itu, Campbell Menyarankan, janganlah klien Anda menyalahkan dirinya  untuk kegagalan yang terjadi.

Namun, tanyakan di mana letak kesalahannya dan pikirkan bagaimana agar kali ini Klien Anda bisa menjalankannya dengan cara yang berbeda.

*Sabar…! Semuanya butuh proses*

Banyak yang ingin bobotnya turun dengan cepat. Padahal, faktanya tidaklah semudah itu. Jadi, sampaikan ke klien Anda untuk menyadari  bahwa semuanya perlu proses Staton berujar, orang memang cenderung memiliki harapan yang tidak realistis.

Padahal, jika bisa menurunkan 1 atau 2 kg saja dalam sebulan, berati usaha klien Anda sudah cukup baik. Lagipula, daripada berdiet dengan tujuan untuk menurunkan berat badan, lebih baik Klien Anda melakukannya agar pola makan Klien Anda lebih sehat dan klien Anda lebih bugar.

Dengan tubuh yang bugar, klien Anda akan punya energi lebih dan merasa lebih nyaman dengan diri sendiri. Selanjutnya, penurunan berat badan otomatis akan terjadi dengan sendirinya.

*Stop berpikir tentang diet*

Minta klien Anda untuk keluar dari ide,

"Saya akan melakukan diet. Saya akan mencapai berat badan ideal. Setelah itu, saya harus berhenti berdiet. Sebab, dengan cara berpikir seperti itu, tingkat kekambuhan klien Anda justru akan sangat tinggi.

Kombinasi harapan yang realistis, pendekatan pada makanan, dan jadwal olahraga yang teratur lebih memungkinkan bagi klien Anda untuk sukses menurunkan berat badan dalam jangka panjang.

*Berhentilah makan demi perasaan nyaman*

Makanan dapat menimbulkan perasaan nyaman. Misalnya saja, ketika sedang sedih, teman klien Anda akan membuatkan secangkir| teh hangat.

Contoh ini menggambarkan bahwa makanan sering dipakai untuk menunjukkan rasa simpati dan membuat klien Anda kembali ceria.

Sarankan klien Anda untuk mengubah kebiasaan itu dengan melakukan sebuah trik. Cari hal yang lain yang dapat membuat Klien Anda merasa nyaman.

Misalnya, berendam di air hangat, dipijat, duduk memandang matahari di tepi pantai, duduk santai di taman, atau sekedar membelai-belai hewan peliharaan klien.

Sarankan kepada klien Anda untuk ‘Mendengarkan’ tubuhnya
Saat waktu menunjukan pukul 12 siang, bukan berarti klien Anda harus segera beranjak makan siang. Tetapi, jangan sampai jika klien Anda bener bener lapar secara pisik mengabaikan rasa lapar,  kalau memang itu yang klien Anda rasakan.

Mengabaikan rasa lapar pisik dan menunda makan justru akan membuat klien Anda makan tak terkontrol nantinya.

Sebaiknya sarankan pada klien Anda untuk membiasakan makan dalam porsi kecil. Dengan demikian, Klien Anda tidak akan pernah merasa kelaparan atau kekenyangan.

*Tidak ada makanan yang ’baik’ atau ’buruk.*

Sarankan ke klien Anda untuk tidak menilai makanan ’bebas nilai’. Sebab, kalau tidak, bisa-bisa semua makanan tidak dapat dimakan, Sarankan klien anda untuk memilah-milah makanan dengan lebih bijaksana.

Daripada ’mengharamkan semua jenis makanan yang dianggap berpotensi membuat gemuk, lebih baik sarankan ke klien Anda untuk membaginya menjadi: jenis makanan yang dapat klien Anda makan dengan batas tertentu dan makanan yang dapat klien Anda makan sesuka hati.

*Harapan yang realistis*

Banyak yang mengira bahwa bila ingin menurunkan berat badan dalam jumlah banyak, ia harus menghabiskan waktunya untuk berlatih di atas treadmill dan hanya boleh makan makanan tertentu (yang rasanya tidak enak) untuk jangka waktu yang sangat lama. Pikiran-pikiran seperti inilah yang akan menghancurkan motivasi klien Anda,

Daripada memikirkan harapan-harapan besar yang bisa menjebak klien Anda, cobalah melihat sebuah harapan kecil yang mudah dan lebih realistis untuk dicapai. Seperti menurunkan 1 atau 2 kg lagi secara bertahap.

*Belajarlah untuk menerima*

Ada orang yang dapat dengan lapang dada menerima keadaan beberapa bagian tubuhnya , tetapi merasa malu melihat bagian tubuhnya yang lain.

contohnya, bila ukuran kaki klien Anda besar, Klien Anda tidak merasa malu meminta nomor sepatu yang sesuai dengan ukuran kakinya ditoko sepatu, bukan?.

Lain halnya bila paha atau pinggul klien Anda besar. Klien Anda akan merasa bahwa ada yang salah pada dirinya.

bersambung lagi ya ...👩‍🎤

Http://hypnoramping.blogspot.com

2 komentar:

  1. Waaaa. Saya langsung baca yang ini. Bner2 bagus. Kurang lebih ini yg saya terapin. Dari pikiran dulu. Smoga berhasil. Aamiin. Trims Pak verri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin.. semoga sukses selalu.. kalau perlu bukunya sudah saya buatkan diktatnya rp 60.000

      Hapus